Entah apalah yang dilalui Damien Rice dalam fasa-fasanya mengenal erti cinta dan perhubungan. Entah apa pula yang ditemui dalam predikat cinta itu kemudian membawa kepada pengertian sebuah lagu.
Tetapi lagu-lagu penuh perasaan dan lirik kerasnya tentang cinta seolah-olah dapat membawa pengertian kepada makna cinta untuk yang sudah berusia (baca: matang). Mengenal, memahami, merasai, hadam dan kemudian memaknai……
Entahkan kasih dan sayang itu terbentuk dengan pasangan tidak berbalas mesej atau panggilan selama berminggu-minggu atau lebih untuk memaknai maksud rindu. Seperti lirik lagu…The Box.
So don’t give me love with an old book of rules
That kind of love’s just for fools
Atau entahkan membawa kepada makna pasangan itu harus melalui fasa-fasa bahagia, derita kemudian bahagia kembali utk merasa roller coaster dan mengenal semua perasaan itu yang membawa kepada sifat manusiawi. Seperti mewakili…..
“For what I give to you is just what I’m going through
This is nothing new No, no, just another phase of finding what I really need Is what makes me bleed, but like a new disease”Juang katanya dalam lagu Volcano. Antara lagu yang dibawakan malam itu untuk peminat di Malaysia.
Entah apalah yang berada dalam minda Damien Rice, penyair lagu berasal Ireland ini.
Nothing unusual, nothing strange
Close to nothing at all
The same old scenario, the same old rain
And there’s no explosions here
Lirik-lirik yang membawa kepada pengertian cinta dewasa (baca: matang) dan sesekali membawa rasa keanak-anakan di hati terdalam.
Semuanya dilempar dan dilempiaskan dalam lantunannya di Dewan Plenary Pusat Konvensyen Kuala Lumpur, 7 Jun lalu.
Jahat sungguh perasaan yang dibawakan kepada semua yang hadir malam itu.
You could have my favourite face
And favourite name
I know someone who could play the part
But it wouldn’t be the same
Mungkin waktu lantunan lagu My Favorite Faded Fantasy, rata-rata penonton dan pecinta Damien Rice malam itu sedang membayangkan wajah seseorang dengan jelas di depan mata. Membawa perasaan paling naif dan tulus seketika. Sebelum tersedar untuk realiti sebenarnya. Dunia ini begini begitu dan cinta itu hadir dalam pelbagai sifat dan pengertian.
Hanya dia dan Sylvia Perez Cruz, gadis pemain cello malam itu mengisi pentas. Berbekalkan dua lampu spotlight, beberapa instrument, perasaan serta rasanya sampai ke seluruh dewan. Malah dibawa keluar dengan segudang perasaan hingga pulang. Seperti diletakkan batu di dada dengan segudang perasaan dan dihentak dengan kenyataan nyata… nah, hidup ini beginilah.
Bak pesan Damien Rice, kalau datang sedih, akan berasa lebih sedih lagi nanti. Benar dan tak salah tebakannya.
Sesekali terdengar esakan di kiri, kanan dan belakang tempat duduk. Mengena betul pengertian lirik lagu Damien terhadap individu yang mengeluarkan air mata malam itu.
Jahat sungguh kejernihan rasa yang dibawakan malam itu. Jahat….
Lirik cukup mengesankan tetapi luar dari bait nyantian, dia banyak berjenaka. Cukup humoris dan bersahaja. Hanya beberapa kali dia berkata-kata tetapi mampu menampilkan satu sisi lain Damien Rice yang melihat dunia ini berjalan spontan dan ada sisi lucu pada tika yang mengena.
Sudahlah pandai menyanyi, membuat lagu, menguris rasa orang dengan pengertian cinta, kasih, sayang dan benci. Malah pandai pula berjenaka.
Entahlah Damien, pengalaman apa yang anda bawakan dalam 50 tahun kehidupan. Kami tetap ada pesanan:
Wherever you are
Well, know that I adore you
No matter how far…..
Dan di hujung persembahan, The Blower’s Daughter, antem wajib untuk seorang Damien tetap dibawakan…. Terlihat santai hidup ini tetapi sebenarnya….. penuh kisah dan pedih tersendiri.
And so it is
Just like you said it would be
Life goes easy on me
Most of the time
Be First to Comment